A. Pengertian Tobat
Kata tobat berasal dari bahasa Arab at-taubah, yang kerjanya adalah ruju’,
kembali. Menurut istilah tobat adalah kembali dari kemaksiatan kepada
ketaatan dengan niat sungguh-sungguh dan berjanji tidak akan pernah mengulangi
perbuatan maksiat tersebut.
Kesimpulannya yaitu Tobat adalah proses menyadari kesalahan yang telah
diperbuat dan berupaya sekuat hati untuk tidak melakukannya kembali atau
permohonan ampun kepada Allah SWT atas kesalahan (kekhilafan) dan atas
perbuatan dosa yang telah dilakukannya.
Hukum bertobat adalah wajib bagi setiap Muslim atau Muslimat yang sudah
mukalafaf (balig dan berakal). Tobat nasuha adalah tobat yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh atau semurni-murninya. Tobat semacam inilah yang dinilai paling
tinggi.

- Syarat diterimanya Taubat yaitu;
1)
Ikhlas.
Artinya, taubat pelaku dosa harus ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena
lainnya.
2)
Menyesali
dosa yang telah diperbuatnya.
3)
Meninggalkan
sama sekali maksiat yang telah dilakukannya.
4)
Tidak
mengulangi. Artinya, seorang muslim harus bertekad tidak mengulangi perbuatan
dosa tersebut.
5)
Istighfar.
Yaitu memohon ampun kepada Allah atas dosa yang dilakukan terhadap hakNya.
6)
Memenuhi hak
bagi orang-orang yang berhak, atau mereka melepaskan haknya tersebut.
7)
Waktu
diterimanya taubat itu dilakukan di saat hidupnya, sebelum tiba ajalnya. Sabda
Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam : “Sesungguhnya Allah akan menerima taubat
seorang hambaNya selama belum tercabut nyawanya.” (HR. At-Tirmidzi, hasan).
Namun, apabila dosanya terhadap sesame manusia, maka syarat tobat selain
yang diatas tersebutditambah dua syarat yaitu:
1. Meminta maaf terhadap orang yang telah dizalimi (dianiaya) atau dirugikan
2. Mengganti kerugian setimbang dengan kerugian yang dialaminya, yang
diakibatkan perbuatan zalim atau meminta kerelaanya
Perlu pula disadari dan diketahui oleh setiap orang yang telah berbuat
dosa, bahwa seseorang yang membaca istigfar (mohon ampunan dosa kepada Allah),
tetapi terus-menerusberbuat dosa, ia akan dianggap telah mengolok-olo Tuhannya.
Dem ikian juga seseorang yang berbuat dosa, dan baru bertobat ketika sakarotul
maut” (nyawanya sudah berada di tenggorokan) maka tobatnya tidak akan diterima
Allah.
Kriteria orang yang bertaubat
1. Orang yang bertaubat sesudah melakukan
kesalahan. Orang ini diampuni dosanya.
إِلاَّالَّذِينَتَابُواْمِن
بَعْدِذَلِكَوَأَصْلَحُواْفَإِنَّاللهغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Artinya : “Selain orang-orang yang taubat sesudah berbuat kesalahan dan
mengadakan
perbaikan, sesungguhnya Allah maha pengampun dan maha penyayang. (QS Ali
Imran : 89)
2. Taubat seseorang
ketika hampir mati atau sekarat. Taubat semacam ini sudah tidak dapat
diterima
تُبْتُالآنَ حَضَرَأَحَدَهُمُالْمَوْتُقَالَإِنِّي
وَلَيْسَتِالتَّوْبَةُلِلَّذِينَيَعْمَلُونَالسَّيِّئَاتِحَتَّىإِذَا
وَلاَالَّذِينَيَمُوتُونَوَهُمْكُفَّارٌأُوْلَئِكَأَعْتَدْنَالَهُمْعَذَابًاأَلِيمًا
Artinya : “Dan tidaklah tobat itu diterima Allah dari orang-orang yang
mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal dan setelah kepada
seorang diantara mereka, (barulah) ia mengatakan : Sesungguhnya saya bertobat
sekarang. Dan tidak pula (diterima tobat) orang-orang yang mati sedang mereka
dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah kami sediakan siksaan yang pedih.”
(QS An Nisa : 18)
3. Taubat nasuha atau
taubat yang sebenar-benarnya. Taubat nasuha adalah taubat yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh atau semurni-murninya. Taubat semacam inilah yang dinilai
paling tinggi
إِلَىاللَّهِتَوْبَةًنَّصُوحًاعَسَىيَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُواتُوبُوا
يرَبُّكُمْأَنيُكَفِّرَعَنكُمْسَيِّئَاتِكُمْوَيُدْخِلَكُمْجَنَّاتٍتَجْرِ
لَايُخْزِياللَّهُالنَّبِيَّوَالَّذِينَآمَنُوامَعَهُنُورُ
مِنتَحْتِهَاالْأَنْهَارُيَوْمَ
أَيْدِيهِمْوَبِأَيْمَانِهِمْيَقُولُونَ هُمْيَسْعَىبَيْنَ
قَدِيرٌ كُلِّشَيْءٍ رَبَّنَاأَتْمِمْلَنَانُورَنَاوَاغْفِرْلَنَاإِنَّكَعَلَى
Artinya : Hai orang-orang yang beriman,
bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan
Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam
syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak
menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya
mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka
mengatakan:` Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah
kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu `. (QS. At
Tahrim [66]: 8)
Beberapa di
antara keutamaan taubat ialah:
1)
Taubat
adalah sebab untuk meraih kecintaan Allah ‘azza wa jalla.
Allah ta’ala
berfirman,
... bÎ) ©!$# =Ïtä† tûüÎ/º§qG9$# =Ïtä†ur šúïÌÎdgsÜtFßJø9$# ÇËËËÈ
“Sesungguhnya
Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang suka
membersihkan diri.” (QS.
Al Baqarah: 222)
2)
Taubat
merupakan sebab keberuntungan.
Allah ta’ala
berfirman
#þqç/qè?ur ’n<Î) «!$# $·èŠÏHsd tm•ƒr& šcqãZÏB÷sßJø9$# ÷/ä3ª=yès9 šcqßsÎ=øÿè? ÇÌÊÈ
“Dan
bertaubatlah kepada Allah wahai semua orang yang beriman, supaya kalian
beruntung.” (QS.
An Nuur: 31)
3)
Taubat
menjadi sebab diterimanya amal-amal hamba dan turunnya ampunan atas kesalahan-kesalahannya.
Allah ta’ala
berfirman
tA$s% ô`yJÏ9 ÿ¼çms9öqym Ÿwr& tbqãèÉKtGó¡n@ ÇËÎÈ
“Dialah
Allah yang menerima taubat dari hamba-hambaNya dan Maha mengampuni berbagai
kesalahan.” (QS.
Asy Syuura: 25)
Allah ta’ala
juga berfirman
`tBur z>$s? Ÿ@ÏJtãur $[sÎ=»|¹ ¼çm¯RÎ*sù ÛUqçGtƒ ’n<Î) «!$# $\/$tGtB ÇÐÊÈ
“Dan barang
siapa yang bertaubat dan beramal saleh maka sesungguhnya Allah akan menerima
taubatnya.” (QS.
Al Furqaan: 71) artinya taubatnya diterima
4)
Taubat
merupakan sebab masuk surga dan keselamatan dari siksa neraka.
Allah ta’ala
berfirman,
y#n=sƒmú .`ÏB öNÏdω÷èt/ ì#ù=yz (#qãã$|Êr& no4qn=¢Á9$# (#qãèt7¨?$#ur ÏNºuqpk¤¶9$# ( t$öq|¡sù tböqs)ù=tƒ $†‹xî ÇÎÒÈ žwÎ) `tB z>$s? z`tB#uäur Ÿ@ÏHxåur $[sÎ=»|¹ y7Í´¯»s9'ré'sù tbqè=äzô‰tƒ sp¨Ypgø:$# Ÿwur tbqßJn=ôàム$\«ø‹x© ÇÏÉÈ
“Maka sesudah
mereka (nabi-nabi) datanglah suatu generasi yang menyia-nyiakan shalat dan
memperturutkan hawa nafsu, niscaya mereka itu akan dilemparkan ke dalam
kebinasaan. Kecuali orang-orang yang bertaubat di antara mereka, dan beriman
serta beramal saleh maka mereka itulah orang-orang yang akan masuk ke dalam
surga dan mereka tidaklah dianiaya barang sedikit pun.” (QS. Maryam: 59, 60)
5)
Taubat
adalah sebab mendapatkan ampunan dan rahmat.
Allah ta’ala
berfirman,
tûïÏ%©!$#ur (#qè=ÏHxå ÏN$t«Íh‹¡¡9$# ¢OèO (#qç/$s? .`ÏB $ydω÷èt/ (#þqãZtB#uäur ¨bÎ) y7/u‘ .`ÏB $ydω÷èt/ Ö‘qàÿtós9 ÒO‹Ïm§‘ ÇÊÎÌÈ
“Dan
orang-orang yang mengerjakan dosa-dosa kemudian bertaubat sesudahnya dan
beriman maka sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengampun dan Penyayang.” (QS. Al A’raaf: 153)
6)
Taubat
merupakan sebab berbagai kejelekan diganti dengan berbagai kebaikan.
Allah ta’ala
berfirman,
`tBur ö@yèøÿtƒ y7Ï9ºsŒ t,ù=tƒ $YB$rOr& ÇÏÑÈ ô#y軟Òムã&s! Ü>#x‹yèø9$# tPöqtƒ ÏpyJ»uŠÉ)ø9$# ô$é#øƒs†ur ¾ÏmŠÏù $ºR$ygãB ÇÏÒÈ žwÎ) `tB z>$s? šÆtB#uäur Ÿ@ÏJtãur WxyJtã $[sÎ=»|¹ šÍ´¯»s9'ré'sù ãAÏd‰t6ムª!$# ôMÎgÏ?$t«Íh‹y™ ;M»uZ|¡ym 3 tb%x.ur ª!$# #Y‘qàÿxî $VJŠÏm§‘ ÇÐÉÈ
“Dan
barang siapa yang melakukan dosa-dosa itu niscaya dia akan menemui pembalasannya.
Akan dilipatgandakan siksa mereka pada hari kiamat dan mereka akan kekal di
dalamnya dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman
serta beramal saleh maka mereka itulah orang-orang yang digantikan oleh Allah
keburukan-keburukan mereka menjadi berbagai kebaikan. Dan Allah maha pengampun
lagi maha penyayang.”(QS. Al
Furqaan: 68-70)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang yang bertaubat dari suatu dosa sebagaimana
orang yang tidak berdosa.” (HR. Ibnu Majah, dishahihkan oleh Al Albani)
7)
Taubat
menjadi sebab untuk meraih segala macam kebaikan.
Allah ta’ala
berfirman,
bÎ*sù öNçFö6è? uqßgsù ׎öyz öNà6©9 …
“Apabila kalian
bertaubat maka sesungguhnya hal itu baik bagi kalian...” (QS. At Taubah: 3)
Allah ta’ala
juga berfirman,
bÎ*sù (#qç/qçGtƒ à7tƒ #ZŽöyz öNçl°; ( bÎ)ur (#öq©9uqtGtƒ ãNåkö5Éj‹yèムª!$# $¹/#x‹tã $VJŠÏ9r& ’Îû $u‹÷R‘‰9$# ÍotÅzFy$#ur 4 $tBur öNçlm; ’Îû Äßö‘F{$# `ÏB <c’Í<ur Ÿwur 9ŽÅÁtR ÇÐÍÈ
“Maka
apabila mereka bertaubat niscaya itu menjadi kebaikan bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya
Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan
mereka sekali-kali tidaklah mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di
muka bumi.” (QS. At Taubah: 74)
8)
Taubat
adalah sebab untuk menggapai keimanan dan pahala yang besar.
Allah ta’ala
berfirman,
žwÎ) šúïÏ%©!$# (#qç/$s? (#qßsn=ô¹r&ur (#qßJ|ÁtGôã$#ur «!$$Î/ (#qÝÁn=÷zr&ur óOßgoYƒÏŠ ¬! šÍ´¯»s9'ré'sù yìtB šúüÏZÏB÷sßJø9$# ( t$ôqy™ur ÏN÷sムª!$# tûüÏZÏB÷sßJø9$# #·ô_r& $VJŠÏàtã ÇÊÍÏÈ
“Kecuali
orang-orang yang bertaubat, memperbaiki diri dan berpegang teguh dengan agama
Allah serta mengikhlaskan agama mereka untuk Allah mereka itulah yang akan
bersama dengan kaum beriman dan Allah akan memberikan kepada kaum yang beriman
pahala yang amat besar.” (QS. An Nisaa’: 146)
9)
Taubat
merupakan sebab turunnya barakah dari atas langit serta bertambahnya kekuatan.
Allah ta’ala
berfirman,
ÏQöqs)»tƒur (#rãÏÿøótFó™$# öNä3/u‘ ¢OèO (#þqç/qè? Ïmø‹s9Î) È@Å™öムuä!$yJ¡¡9$# Nà6ø‹n=tæ #Y‘#u‘ô‰ÏiB öNà2÷ŠÌ“tƒur ¸o§qè% 4’n<Î) öNä3Ï?§qè% Ÿwur (#öq©9uqtGs? šúüÏBÌøgèC ÇÎËÈ
“Wahai
kaumku, minta ampunlah kepada Tuhan kalian kemudian bertaubatlah kepada-Nya
niscaya akan dikirimkan kepada kalian awan dengan membawa air hujan yang lebat
dan akan diberikan kekuatan tambahan kepada kalian, dan janganlah kalian
berpaling menjadi orang yang berbuat dosa.” (QS. Huud: 52)
10)
Keutamaan
taubat yang lain adalah menjadi sebab malaikat mendoakan orang-orang yang
bertaubat.
Hal ini
sebagaimana difirmankan Allah ta’ala,
tûïÏ%©!$# tbqè=ÏJøts† z¸öyèø9$# ô`tBur ¼çms9öqym tbqßsÎm7|¡ç„ ωôJpt¿2 öNÍkÍh5u‘ tbqãZÏB÷sãƒur ¾ÏmÎ/ tbrãÏÿøótGó¡o„ur tûïÏ%©#Ï9 (#qãZtB#uä $uZ/u‘ |M÷èÅ™ur ¨@à2 &äóÓx« ZpyJôm§‘ $VJù=Ïãur öÏÿøî$$sù tûïÏ%©#Ï9 (#qç/$s? (#qãèt7¨?$#ur y7n=‹Î6y™ öNÎgÏ%ur z>#x‹tã ËLìÅspgø:$# ÇÐÈ
“Para malaikat
yang membawa ‘Arsy dan malaikat lain di sekelilingnya senantiasa bertasbih
dengan memuji Tuhan mereka, mereka beriman kepada-Nya dan memintakan ampunan
bagi orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu-Mu maha luas
meliputi segala sesuatu, ampunilah orang-orang yang bertaubat dan mengikuti
jalan-Mu serta peliharalah mereka dari siksa neraka.” (QS.Al Mu’min: 7).
11) Keutamaan taubat yang lain adalah ia
termasuk ketaatan kepada kehendak Allah ‘azza wa jalla.
Hal ini
sebagaimana difirmankan Allah ta’ala,
ª!$#ur ߉ƒÌムbr& z>qçGtƒ öNà6ø‹n=tæ ߉ƒÌãƒur šúïÏ%©!$# tbqãèÎ7Gtƒ ÏNºuqpk¤¶9$# br& (#qè=ŠÏÿsC ¸xøŠtB $VJŠÏàtã ÇËÐÈ
“Dan
Allah menghendaki untuk menerima taubat kalian, sedang orang-orang yang mengikuti
hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).” (QS. An Nisaa’: 27). Maka orang yang bertaubat berarti dia adalah
orang yang telah melakukan perkara yang disenangi Allah dan diridhai-Nya.
12)
Keutamaan
taubat yang lain adalah Allah bergembira dengan sebab hal itu.
Hal ini
sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya, “Sungguh Allah lebih bergembira dengan sebab taubat
seorang hamba-Nya ketika ia mau bertaubat kepada-Nya daripada kegembiraan
seseorang dari kalian yang menaiki hewan tunggangannya di padang luas lalu
hewan itu terlepas dan membawa pergi bekal makanan dan minumannya sehingga ia
pun berputus asa lalu mendatangi sebatang pohon dan bersandar di bawah
naungannya dalam keadaan berputus asa akibat kehilangan hewan tersebut, dalam
keadaan seperti itu tiba-tiba hewan itu sudah kembali berada di sisinya maka
diambilnya tali kekangnya kemudian mengucapkan karena saking gembiranya, ‘Ya
Allah, Engkaulah hambaku dan akulah tuhanmu’, dia salah berucap karena terlalu
gembira.” (HR.
Muslim)
13) Taubat juga menjadi sebab hati
menjadi bersinar dan bercahaya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: Sesungguhnya seorang hamba apabila berbuat dosa maka
di dalam hatinya ditorehkan sebuah titik hitam. Apabila dia meninggalkannya dan
beristighfar serta bertaubat maka kembali bersih hatinya. Dan jika dia
mengulanginya maka titik hitam itu akan ditambahkan padanya sampai menjadi
pekat, itulah raan yang disebutkan Allah ta’ala,
žxx. ( 2ö@t/ tb#u‘ 4’n?tã NÍkÍ5qè=è% $¨B (#qçR%x. tbqç6Å¡õ3tƒ ÇÊÍÈ
“Sekali-kali
tidak akan tetapi itulah raan yang menyelimuti hati mereka akibat apa yang
telah mereka kerjakan.” (QS. Al Muthaffifin: 14) (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan
dihasankan Al Albani).
C. Beberapa amalan yang dapat menghapus dosa :
1. Berwudhu
2. Mengerjakan shalat fardhu dan shalat jumat
3. Bersujud dalam shalat
4. Mengerjakan puasa ramadhan
5. Mengerjakan shalat taraweh
6. Mengerjakan haji dan umrah
7. Membaca tasbih, tahmid dan takbir setelah shalat
8. Bersabar dalam penderitaan
9. Mendoakan orang tua
10. Bersedekah
1. Berwudhu
2. Mengerjakan shalat fardhu dan shalat jumat
3. Bersujud dalam shalat
4. Mengerjakan puasa ramadhan
5. Mengerjakan shalat taraweh
6. Mengerjakan haji dan umrah
7. Membaca tasbih, tahmid dan takbir setelah shalat
8. Bersabar dalam penderitaan
9. Mendoakan orang tua
10. Bersedekah
D. Beberapa Hikmah taubat
1. Menyebabkan turunnya rahmat dari Allah swt.
2. Membebaskan diri dari kesalahan, melapangkan diri dari kesempitan dan mengalirkan rizki
3. Membersihkan jiwa
4. Meningkatkan keimanan
5. Memberikan kekuatan
6. Menghindarkan diri dari azab Allah SWT.
1. Menyebabkan turunnya rahmat dari Allah swt.
2. Membebaskan diri dari kesalahan, melapangkan diri dari kesempitan dan mengalirkan rizki
3. Membersihkan jiwa
4. Meningkatkan keimanan
5. Memberikan kekuatan
6. Menghindarkan diri dari azab Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar